Jumat, 24 Oktober 2014

Pemuda Dan Fenomena CABE-CABEan

                                        PENGERTIAN DAN DEFENISI PEMUDA


Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.

Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.

Sedangkan dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after age 24, youth are no longer eligible for adolescent social services”

Peran Sosial Pemuda Dalam Masyarakat

 Masa depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya sebab merekalah yang menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

Hal-hal yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi mereka berada.

Pembagunan yang kita laksanakan itu jelas merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kemajuan. Dalam beberapa hal, perubahan itu merupakan perombakan yang sangat mendasar. Perubahan atau kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik saja tetapi membawa serta perubahan sosial. Perubahan sosial itu mengandung kekuatan dinamika karena mnyangkut tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain pembangunan memerlukan pembaruan.

Pembangunan tidak akan berjalan lancar jika manusia tidak giat bekerja oleh karena itu pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang telah diperhitungkan oleh keadaan sekitarnya, maka mahasiswa berkewajiban untuk ikut serta dalam derap pembangunan. Disamping itu mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan sehingga perlu difikirkan kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Meskipun hal-hal baru itu tidak selalu membawa kebahagiaan kepada masyarakat, bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan masyarakat ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu mahasiswa yang telah dibekali ilmu pengetahuan tang tinggi hendaknya dapat memilih mana-mana yang perlu diubah dan tidak perlu diubah disamping itu perlu dipikirkan keikutsertaan masyarakat dalm pembaharuan tersebut. Dengan demikian, hasilnya akan seperti yang diharapkan.

Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
  • ·         Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
  • ·         Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
  • ·         Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
  • ·         Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
  • ·         Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
  • ·         Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
  • ·         Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
  • ·         Pergaulan bebas
  • ·         Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
  • ·         Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

contoh gambar kenakalan Pemuda jaman sekarang.

                                     



Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni :
  • Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
  • Orientasi dalam dirinya sendiri
  • Orientasi ke luar hidup di lingkungan


                                                      FENOMENA CABE-CABEan.



Cabe-cabean ? siapa yg tidak tau pengertian cabe-cabean , fenomena menyeleneh dikalangan Remaja yg sempat booming dikalangan masyrakat dan sayangnya fenomena tsb membuat miris.
Fenomena cabe-cabean misalnya, cabe-cabean adalah sebutan bagi kalangan remaja putri yg senang keluyuran malam dan nongkrong balapan liar pastinya usia mereka umumnya sama kisaran umur SMP dan SMA

menurut gw ada 10 kategori cabe-cabean:
  • Behel gigi

Behel gigi dipasang hanya untuk gaya-gayaan. Mereka memasang behel di ahli gigi, bukan dokter gigi, cewek Cabe-cabean identik dengan 3B, Behel, BlackBerry, dan Black Mentol (rokok).
  • Make up tebal

Tiap malam minggu Cabe-cabean suka memakai make up tebal. Bukan untuk menghadiri acara atau semacamnya, namun hanya untuk keluar rumah dan melakukan hal gak jelas.
  • 3 cewek 1 motor

Cewek Cabe-cabean suka bonceng 3 naik motor, atau bahkan 4 orang sekaligus.
Suka ngebut dengan baju ketat
Cewek Cabe-cabean pasti suka kebut-kebutan saat naik motor. Selain itu, mereka kerap memakai baju ketat dan celana pendek.
  • Rok di perut

cewek Cabe-cabean saat di sekolah pasti mengenakan roknya tidak di pinggang, melainkan di perut atas.
  • Cabe teriak Cabe

Cabe-cabean tidak mau mengaku kalau mereka adalah cewek Cabe-cabean, dan biasanya mereka akan menuduh cewek lainnya.
  • Dandan maksimal

Full make up, dress keren, high heels, dan akhirnya malam mingguan di pasar malam.
  • Pacaran di jembatan 

Bagi cewek Cabe-cabean, pacaran sambil jalan-jalan atau nonton film mungkin sudah terlalu mainstream, karena itu mereka biasanya akan pacaran di jembatan atau fly over.
  • Kurang PeDe

Biasanya cewek Cabe-cabean akan memanipulasi foto mereka sehingga tampak lebih cantik dan seksi.
  • Sengaja cari perhatian cowok 

Saat naik motor, Cabe-cabean suka sengaja lewat di depan kumpulan para cowok sambil menekan klakson berkali-kali.


Beberapa faktor yg menyebabkan fenomena ini secara garis besar ada 3, diantaranya :
  • faktor media.

 Tak dapat dipungkiri, tayangan di televisi tidak banyak memberikan tuntunan yang mendidik dan membangun. Khususnya pada segmen remaja. Gaya hidup yang diperlihatkan dalam sinetron-sinetron atau drama-drama impor sedikit banyak mempengaruhi remaja kita untuk menirunya. Lihat saja bagaimana cara berpakaian dan gaya hidup mereka dijiplak habis oleh remaja putri dalam komunitas cabe-cabean ini.

  • faktor keluarga,

dalam hal ini adalah orang tua. Pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak tidak boleh lepas begitu saja. Kebutuhan seorang anak tidak hanya sekedar materi namun juga kasih sayang dan perhatian. Salah satu mengapa fenomena ini muncul adalah banyaknya remaja-remaja broken home yang mencari pelampiasan dengan cara-cara negatif.

  • faktor lingkungan.

Lingkungan terdekat dari remaja adalah sekolah dan teman-teman bergaulnya, remaja didentik sebagai masa perubahan menuju dewasa dimana mereka pengen menunjukkan siapa jati dirinya tidak mau dianggap kuper sehingga mudah terpengaruh oleh reman2 sekitarnya kebanyakan terpengaruh ke hal2 yg negative.

Kita semua sepakat bahwa fenomena ini perlu mendapatkan perhatian. Tak ada yang menginginkan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang hidupnya sia-sia. Di sisi lain masa remaja menyimpan potensi yang sangat besar untuk pembentukkan karakter di usia dewasa. 

Banyak peran yang bisa kita lakukan dan kita bisa mulai bergerak dari sekarang, seperti :
Pertama, peran keluarga. Dari keluargalah penanaman nilai-nilai agama dimulai. Anak-anak disadarkan bahwa dia diciptakan di dunia ini dengan tujuan khusus, yakni taqwa. Orang tua menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.

Kedua, lingkungan. Masyarakat perlu ikut andil dalam menjaga lingkungan sekitarnya dari hal-hal semacam ini. Sikap individualis dan apatis harus dibuang jauh. Tindakkan amar ma’ruf nahyi mungkar tak boleh disepelekan. Ketiga, peran negara. Perlu ada regulasi atau kebijakan yang menjaga remaja kita. Dari mulai siaran media, lingkungan, pendidikan, dsb. Jangan sampai kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut.

Kita pun harus menyadari bahwa masalah ini adalah efek domino dari sistem kapitalisme yang diterapkan. Persoalan ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, semuanya adalah mata rantai yang saling berkaitan. Karena itu upaya jangka panjang yang tak boleh terlupakan adalah mengganti sistem yang ada dengan sistem yang lebih baik.

sekian dari saya semoga bermanfaat .






source :
chrispo valentino.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar