PENGERTIAN DAN DEFENISI PEMUDA
Pemuda
merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu
pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai
pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang
perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa
ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para
pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang
lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young
or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a
young person”.
Sedangkan
dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people,
sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain
di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after age 24, youth are no
longer eligible for adolescent social services”
Peran Sosial Pemuda Dalam Masyarakat
Masa depan suatu
bangsa terletak pada generasi mudanya sebab merekalah yang menggantikan
generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa oleh karena itu generasi muda perlu
diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu
cara dalam memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik
formal maupun nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Hal-hal yang menghambat
kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan dan
perkembangan masyarakat. Oleh karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya
memperhatikan situasi dan kondisi mereka berada.
Pembagunan yang kita
laksanakan itu jelas merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kemajuan.
Dalam beberapa hal, perubahan itu merupakan perombakan yang sangat mendasar.
Perubahan atau kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik saja
tetapi membawa serta perubahan sosial. Perubahan sosial itu mengandung kekuatan
dinamika karena mnyangkut tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain
pembangunan memerlukan pembaruan.
Pembangunan tidak akan
berjalan lancar jika manusia tidak giat bekerja oleh karena itu pembangunan
adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang telah diperhitungkan oleh
keadaan sekitarnya, maka mahasiswa berkewajiban untuk ikut serta dalam derap
pembangunan. Disamping itu mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan
sehingga perlu difikirkan kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya. Meskipun hal-hal baru itu tidak selalu membawa
kebahagiaan kepada masyarakat, bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan
masyarakat ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu mahasiswa yang
telah dibekali ilmu pengetahuan tang tinggi hendaknya dapat memilih mana-mana
yang perlu diubah dan tidak perlu diubah disamping itu perlu dipikirkan
keikutsertaan masyarakat dalm pembaharuan tersebut. Dengan demikian, hasilnya
akan seperti yang diharapkan.
Masalah-masalah yang menyangkut
generasi muda dewasa ini adalah:
- · Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
- · Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
- · Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
- · Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
- · Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
- · Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
- · Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
- · Pergaulan bebas
- · Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
- · Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
contoh gambar kenakalan Pemuda jaman sekarang.
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada
pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi
hidupnya yakni :
- Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
- Orientasi dalam dirinya sendiri
- Orientasi ke luar hidup di lingkungan
FENOMENA CABE-CABEan.
Cabe-cabean ? siapa yg tidak tau pengertian cabe-cabean ,
fenomena menyeleneh dikalangan Remaja yg sempat booming dikalangan masyrakat
dan sayangnya fenomena tsb membuat miris.
Fenomena cabe-cabean misalnya, cabe-cabean adalah sebutan
bagi kalangan remaja putri yg senang keluyuran malam dan nongkrong balapan liar
pastinya usia mereka umumnya sama kisaran umur SMP dan SMA
menurut gw ada 10 kategori cabe-cabean:
- Behel gigi
Behel gigi dipasang hanya untuk gaya-gayaan. Mereka memasang
behel di ahli gigi, bukan dokter gigi, cewek Cabe-cabean
identik dengan 3B, Behel, BlackBerry, dan Black Mentol (rokok).
- Make up tebal
Tiap malam minggu Cabe-cabean suka memakai make up tebal.
Bukan untuk menghadiri acara atau semacamnya, namun hanya untuk keluar rumah
dan melakukan hal gak jelas.
- 3 cewek 1 motor
Cewek Cabe-cabean suka bonceng 3 naik motor, atau bahkan 4
orang sekaligus.
Suka ngebut dengan baju ketat
Cewek Cabe-cabean pasti suka kebut-kebutan saat naik motor.
Selain itu, mereka kerap memakai baju ketat dan celana pendek.
- Rok di perut
cewek Cabe-cabean saat di sekolah pasti
mengenakan roknya tidak di pinggang, melainkan di perut atas.
- Cabe teriak Cabe
Cabe-cabean tidak mau mengaku kalau mereka adalah cewek
Cabe-cabean, dan biasanya mereka akan menuduh cewek lainnya.
- Dandan maksimal
Full make up, dress keren, high heels, dan akhirnya malam
mingguan di pasar malam.
- Pacaran di jembatan
Bagi cewek Cabe-cabean, pacaran sambil jalan-jalan atau
nonton film mungkin sudah terlalu mainstream, karena itu mereka biasanya akan
pacaran di jembatan atau fly over.
- Kurang PeDe
Biasanya cewek Cabe-cabean akan memanipulasi foto mereka
sehingga tampak lebih cantik dan seksi.
- Sengaja cari perhatian cowok
Saat naik motor, Cabe-cabean suka sengaja lewat di depan
kumpulan para cowok sambil menekan klakson berkali-kali.
Beberapa faktor yg menyebabkan fenomena ini secara garis
besar ada 3, diantaranya :
- faktor media.
Tak dapat dipungkiri,
tayangan di televisi tidak banyak memberikan tuntunan yang mendidik dan
membangun. Khususnya pada segmen remaja. Gaya hidup yang diperlihatkan dalam
sinetron-sinetron atau drama-drama impor sedikit banyak mempengaruhi remaja
kita untuk menirunya. Lihat saja bagaimana cara berpakaian dan gaya hidup
mereka dijiplak habis oleh remaja putri dalam komunitas cabe-cabean ini.
- faktor keluarga,
dalam hal ini adalah orang tua. Pengawasan orang tua terhadap
aktivitas anak tidak boleh lepas begitu saja. Kebutuhan seorang anak tidak
hanya sekedar materi namun juga kasih sayang dan perhatian. Salah satu mengapa
fenomena ini muncul adalah banyaknya remaja-remaja broken home yang mencari
pelampiasan dengan cara-cara negatif.
- faktor lingkungan.
Lingkungan terdekat dari remaja adalah sekolah dan
teman-teman bergaulnya, remaja didentik sebagai masa perubahan menuju dewasa
dimana mereka pengen menunjukkan siapa jati dirinya tidak mau dianggap kuper
sehingga mudah terpengaruh oleh reman2 sekitarnya kebanyakan terpengaruh ke
hal2 yg negative.
Kita semua sepakat bahwa fenomena ini perlu mendapatkan
perhatian. Tak ada yang menginginkan generasi muda Indonesia menjadi generasi
yang hidupnya sia-sia. Di sisi lain masa remaja menyimpan potensi yang sangat
besar untuk pembentukkan karakter di usia dewasa.
Banyak peran yang bisa kita
lakukan dan kita bisa mulai bergerak dari sekarang, seperti :
Pertama, peran keluarga. Dari keluargalah penanaman nilai-nilai
agama dimulai. Anak-anak disadarkan bahwa dia diciptakan di dunia ini dengan
tujuan khusus, yakni taqwa. Orang tua menjadi teladan yang baik bagi
anak-anaknya.
Kedua, lingkungan. Masyarakat perlu ikut andil dalam menjaga
lingkungan sekitarnya dari hal-hal semacam ini. Sikap individualis dan apatis
harus dibuang jauh. Tindakkan amar ma’ruf nahyi mungkar tak boleh disepelekan.
Ketiga, peran negara. Perlu ada regulasi atau kebijakan yang menjaga remaja
kita. Dari mulai siaran media, lingkungan, pendidikan, dsb. Jangan sampai
kondisi seperti ini dibiarkan berlarut-larut.
Kita pun harus menyadari bahwa masalah ini adalah efek
domino dari sistem kapitalisme yang diterapkan. Persoalan ekonomi, politik,
hukum, pendidikan, sosial, semuanya adalah mata rantai yang saling berkaitan.
Karena itu upaya jangka panjang yang tak boleh terlupakan adalah mengganti
sistem yang ada dengan sistem yang lebih baik.
source :
chrispo valentino.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar