EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR)
· PENGERTIAN
Sistem
Pakar(dalam bahasa Inggris :expert system) adalah sistem informasi yang berisi
dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi.
Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem
Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).
Pengertian sistem pakar (Expert System) menurut para
ahli, Martin dan Oxman (1998) Sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya
hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. menurut Durkin
sistem pakar merupakan program komputer yang dirancang untuk memodelkan
kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. Sedangkan
menurut Giarratano dan Riley sistem pakar merupakan sistem komputer yang bisa
menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah
harus dipaparkan sehingga dapat digunakan untuk menuliskan kode ke dalam
komputer dan kemudian dapat dilakukan
pengambilan keputusan oleh Sistem Pakar. Ada berbagai metode formal
untuk mewakili pengetahuan dan pada umumnya karakteristik dari suatu masalah
tertentu akan menentukan teknik penyajian yang sesuai mempekerjakan.
Dasar pengetahuan salah
satunya didapatkan dari aturan produksi
perusahaan. Aturan ini terdiri dari suatu pendapat atau kondisi yang diikuti
oleh suatu kesimpulan atau tindakan (contoh : IF kondisi THEN tindakan). Aturan
produksi mengijinkan hubungan dasar pengetahuan untuk dipecahkan ke dalam unit
yang dapat dikendalikan. Suatu dasar pengetahuan yang terdiri dari ratusan atau
beribu-ribu aturan dapat menyebabkan suatu masalah dengan organisasi dan
manajemen aturan itu. Pengaturan
visualisasi dan aturan saling behubungan, mereka dapat dipenuhi sampai jaringan
ketergantungan.
Sepanjang konsultasi
aturan dasar, dikemukakan
kondisi-kondisi yang dapat memuaskan
pemakai. Operasi ini dilakukan oleh mesin pengambil kesimpulan. Suatu ketika semua kondisi-kondisi
( yaitu. IF bagian-bagian dari aturan) dari suatu aturan sesuai, aturan
dieksekusi dan kesimpulan yang sesuai ditarik. Berdasarkan Atas kesimpulan dan fakta yang diperoleh
selama konsultasi, mekanisme kesimpulan menentukan pertanyaan yang (mana) akan ditanyakan dan di pesan apa yang
ditampilkan. Ada berbagai metoda inferencing tersedia untuk melaksanakan tugas
pencarian, menyesuaikan, dan eksekusi. Suatu karakteristik Sistem Pakar yang
berbeda dari perangkat lunak konvensional adalah kemampuan mereka untuk
memperbaiki kekurangan atau kesalahan data.
· Berikut penjelasan contoh dari Expert sys ( sistem pakar)
Aplikasi Sederhana:
Sistem Pakar Bengkel Mobil
Ini adalah contoh Sistem
Pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang salah sehingga mesin
mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan gejala-gejala yang
teramati. Anggap Sistem Pakar kita memiliki aturan-aturan berikut:
1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN
starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan
DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan
DAN lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar
MAKA mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu:
ada_ masalah_ dengan _pengapian, ada_ masalah_ dengan_ aki dan ada_ masalah_
dengan_ starter. Dengan sistem terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak
membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem Pakar
berusaha untuk membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini,
aturan 1 dapat digunakan, sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru untuk
membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan.
Untuk membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk
membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat
digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka
Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan: “Apakah ada bensin dalam
tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban
ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan ditanyai lagi dengan pertanyaan
yang sama.
Nah, karena sistem
sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin mendapatkan bensin, maka sistem
sekarang berusaha mengetahui apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem
belum tahu mengenai hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat
menyimpulkannya, maka Sistem Pakar bertanya lagi ke klien: “Apakah starter
dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka tidak ada lagi
aturan yang dapat membuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga Sistem
Pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada, dan
kemudian melihat hipotesis berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui
(dibuktikan) bahwa mesin tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan
adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu
menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti bahwa ada
masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin
berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih dari
satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau ada kemungkinan
terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua hipotesis
diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba membuktikan bahwa
ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu
tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang
diberikan oleh Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki.
Secara lengkap, interaksi
antara Sistem Pakar dengan klien mungkin seperti ini:
System Pakar: Apakah ada
bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah
starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah
lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya
berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI EXPERT SYS
-Keuntunagan :
1.Memungkinkan orang awam
bisa
mengerjakan pekerjaan para ahli
2.Menyimpan pengetahuan
dan keahlian
para pakar
3.Meningkatkan output dan
produktivitas
4.Menghemat waktu dalam
pengambilan
keputusan
5.Menigkatkan kualitas
-Kerugian
1.Biaya yang diperlukan
untuk
membuat dan memeliharanya
sangat mahal
2.Sulit dikembangkan
3.Ketersediaan pakar di
bidangnya
Tidak 100% bernilai benar
Kesimpulan :
Ada beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan bahwa, secanggih apapun suatu sistem atau sebesar
apapun basis pengetahuan yang dimiliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai
konsekuensi logis kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-elemennya. Bahwa
sistem tidak memlliki inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa
yang telah diprogramkan untuknya, kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan yang
tidak disengaja (bugs), ketidak mampuan sistem mengotomasi semua proses atau
sekedar mengindera proses tertentu memang menjadi kendala sekaligus tantangan
bagi para pengembang IT kedepan. Sering juga keputusan final yang diambil oleh
seorang manajer justru tidak sesuai dengan apa yang telah disarankan oleh
sistem dengan memperhatikan berbagai analisa dan pertimbangan dari banyak
fihak. Hal tersebut di atas sangat mungkin terjadi di dunia nyata, ketika
penerapan aplikasi dirasa tidak begitu mendukung produktivitas atau apa yang
populer dikenal sebagai produktivity paradox, yaitu suatu kondisi dimana
penerapan teknologi yang menghabiskan biaya besar justru tidak bisa mencapai
target yang diinginkan dan bahkan pada beberapa kasus, fihak perusahaan
memutuskan untuk menghentikan pengembangan proyek IT tersebut setelah setengah
berjalan dengan alasanalasan
tertentu dan terpaksa
harus menelan ludah pahit kerugian.
sumber :
wikipedia.com
http://universitaspendidikan.com/contoh-makalah-sistem-pakar-pengertian-prinsip-dasar-dan-ciri-cirinya/
https://elhasbyblog.wordpress.com/kuliah-2/expert-system-sistem-pakar/